Beberapa kota di Pulau Jawa sempat dihebohkan oleh serangan anakan ular kobra Jawa yang masuk ke dalam rumah.
Dari sekian banyak jenis ular berbisa yang ada, keberadaan jenis kobra ini perlu diwaspadai.
Pasalnya, kobra Jawa dinilai sebagai salah satu ular berbisa tinggi yang bisa membahayakan manusia kapan saja
Apa bedanya ular kobra Jawa dengan ular kobra pada umumnya? Simak juga cara penangannya dalam ulasan berikut ini.
Baca Juga: 15 Arti Mimpi Dikejar Ular, Berhubungan dengan Emosi!
Mengenal Ular Kobra Jawa
Foto: Ular Kobra Jawa (Freepik.com)
Ular kobra Jawa merupakan salah satu ular berbisa tinggi dari family Elapidae.
Jenis ular ini berasal dari genus Naja dan memiliki nama latin Naja sputatrix.
Ciri-ciri kobra Jawa memiliki leher yang dapat memipih seperti sendok saat dirinya terancam.
Maka tak heran jika masyarakat Jawa kerap menyebut jenis kobra ini sebagai ular sendok.
Ciri-ciri kobra Jawa biasanya berwarna hitam kecokelatan dengan panjang mencapai 2 meter.
Hewan berbisa ini juga memiliki bentuk taring proteroglypha (bertaring depan) yang berukuran kecil dengan ujung pendek.
Baca Juga: Ketahui Klasifikasi Filum Coelenterata sebagai Hewan Berongga
Dari taringnya itulah, ular kobra Jawa mampu menyuntikkan bisa hingga masuk ke dalam pembuluh darah lawannya.
Hati-hati, bisa ular kobra Jawa memiliki sifat hemotoksik yang mampu merusak sel darah.
Tak hanya itu, bisa ular kobra jenis ini juga bersifat neurotoksik yang mampu merusak sel saraf dan menyebabkan kelumpuhan.
Jarak semburan bisanya pun cukup jauh. Jika terkena mata, manusia bahkan bisa mengalami kebutaan dalam sekejap.
Meski sangat berbahaya bagi manusia, keberadaan ular kobra Jawa ternyata juga perlu dilestarikan, lho, Moms.
Terutama bagi para petani, keberadaan satwa ini dapat mengendalikan hama tikus sehingga turut menjaga keseimbangan ekosistem.
Baca Juga: Moms Suka Bunga Krisan? Yuk Ikuti Cara Menanam Bunga Krisan Berikut!
Perbedaan Ular Kobra dan King Kobra
Foto: King Kobra (Pixabay.com/antriksh)
Sekilas, ciri-ciri ular kobra Jawa mirip seperti king kobra yang lehernya memipih seperti sendok.
Selain itu, masih ada sejumlah perbedaan ular kobra Jawa dengan king kobra, di antaranya:
Meski namanya mirip, ular kobra dan king kobra termasuk spesies yang berbeda.
Hal ini termasuk dengan ular kobra Jawa yang berasal dari genus Naja.
Sementara itu, king kobra memiliki genus Ophiophagus.
King kobra menyandang predikat sebagai ular berbisa terpanjang di dunia.
Rata-rata panjang king kobra bisa mencapai 6 meter dengan diameter 10 sentimeter.
Sementara itu, ukuran tubuh ular kobra cenderung lebih kecil dan pendek, berkisar 1,7-2,5 meter.
Bobot king kobra juga cenderung lebih besar, bahkan hampir 2 kali lipat ular kobra.
Berat king kobra bisa mencapai 5-10 kilogram, sementara ular kobra umumnya memiliki berat berkisar 2,5-5 kilogram.
Baca Juga: 10 Contoh Hewan Berkaki Dua serta Gambar dan Penjelasannya
King kobra tak segan memangsa ular lain sebagai makanannya.
Suara.com - Ahli reptil dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung (ITB) Ganjar Cahyadi membeberkan ciri-ciri ular berbisa setelah ramainya pemberitaan tentang munculnya ular kobra jawa di sejumlah wilayah Tanah Air akhir-akhir ini.
Ganjar, yang juga Kurator Museum Zoologi ITB, mengatakan berbicara tentang ular, sangat diperlukan untuk mengetahui jenis dan perilakunya agar masyarakat bisa melakukan langkah antisipasi yang tepat.
Dalam siaran pers yang disebar Humas ITB, Selasa (17/12/2019), Ganjar menyampaikan ular berbisa, dapat dikelompokkan pada dua famili yaitu elapidae dan viperidae.
Baca Juga: 4 Fakta Ilmiah tentang Habitat Ular Kobra Jawa yang Teror Depok
Ular yang termasuk elapidae contohnya adalah ular kobra, ular belang (bungarus), dan ular cabai (calliophis intestinalis).
Sementara untuk kelompok viperidae, cirinya adalah bagian kepala berbentuk seperti segitiga. Kalau di daun warnanya hijau dan jika di tanah warnanya kecoklatan.
“Ular berbisa memiliki taring yang mengeluarkan bisa. Selain itu dari perilakunya juga dapat terlihat kalau ular berbisa lebih santai dalam bergerak, tapi kalau didekati akan melakukan upaya perlindungan diri atau menyerang. Sementara ular tidak berbisa, tidak memiliki taring dan bila didekati akan kabur,” ujarnya.
Ciri lain dari ular berbisa dapat dilihat dari warna atau coraknya. Ular berbisa lebih mencolok warnanya, misalnya ular cabai yang mempunyai garis warna merah di tubuhnya, kemudian ular bungarus memiliki warga hitam putih.
Baca Juga: Nekat Disimpan ke Botol, Detik-detik Bocah 8 Tahun Dicatuk Ular Kobra
“Namun khusus untuk ular kobra, yang mencolok adalah karena warnanya hitam legam. Perilaku ular kobra, kalau terancam akan menaikkan tubuhnya dan mengembangkan rusuknya. Bahkan dapat menyemburkan bisanya ke arah mata,” katanya.
Ganjar menjelaskan bahwa pengetahuan akan ciri ular berbisa sangat penting dalam penanganan korban gigitan ular.
"Jadi, saat korban gigitan dibawa ke dokter, dia akan tahu bahwa telah digigit oleh jenis ular apa. Apakah berbisa atau tidak? Warna serta coraknya, dan lain-lain. Sehingga dapat diaplikasikan obat anti-bisa yang tepat dari jenis ular yang telah menggigit," imbuh dia.
Adapun cara penanganan secara medis pertama bagi orang yang terkena gigitan ular adalah imobilisasi atau meminimalisasi gerakan pada area yang terkena gigitan ular.
“Perlakuannya seperti pada patah tulang, jadi kita memasang kayu yang diikatkan dengan perban di bagian tubuh yang terkena gigitan. Usahakan area yang tergigit tidak bergerak sama sekali untuk mencegah area peredaran bisa dengan cepat. Akan tetapi jangan diikat terlalu kencang. Setelah dilakukan upaya tersebut, barulah dibawa ke fasilitas kesehatan,” tutup dia.
©2024 iStockphoto LP. Desain iStock adalah merek dagang iStockphoto LP.
Kobra Jawa - Naja Sputatrix
Hari ini rencana mau kirim plastik wrapping berat sekitar 60 kgs, saya cek kalau via JNE biaya Rp. 1.152.000,- sedangkan kalau via Panca Kobra ngga nyampe Rp. 100.000,- jauh sekali ya selisihnya...
sayangnya mereka tidak door to door service. jadi harus dijemput di Cabang Panca Kobra Ekspedisi terdekat.
Untuk harga pengiriman ke Pulau Jawa ekspedisi ini amat sangat murah dan perlu untuk dijadikan refrensi.
Penting untuk dicatat, barangkali nantinya perlu alamat cabang dari Panca Kobra Ekspedisi :
Cibangkong, Batununggal
Bandung 40273 Jawa Barat
Jakarta Pusat 10130 DKI Jakarta
Jakarta Utara 14430 DKI Jakarta
Mangga Besar, Taman Sari
Jakarta Barat 11180 DKI Jakarta
Jelambar, Grogol Petamburan
Jakarta Barat 11460 DKI Jakarta
Suryatmajan, Danurejan
Yogyakarta 55213 DI Yogyakarta
Miroto, Semarang Tengah
Semarang 50134 Jawa Tengah
Klaten, Klaten Tengah
Klaten 57411 Jawa Tengah
Kalicacing, Sidomukti
Salatiga 50724 Jawa Tengah
Jl Kapt P Tendean 10 RT 008/09
Tegalsari, Tegal Barat
Tegal 52111 Jawa Tengah
Jl Soekarno-Hatta Terminal Bus Soekarno Hatta Kios G/6
Rejowinangun Utara, Magelang Selatan
Magelang 56127 Jawa Tengah
Sampangan, Pekalongan Timur
Pekalongan 51126 Jawa Tengah
Ambarawa 50612 Jawa Tengah
Kranji, Purwokerto Timur
Purwokerto 53116 Jawa Tengah
Solo 57154 Jawa Tengah
Wilayah Kec Pemalang Lainnya, Pemalang
Pemalang 52351 Jawa Tengah
Kudus 59317 Jawa Tengah
Kudus 59313 Jawa Tengah
Pati 59114 Jawa Tengah
(Muntilan Kantor Utama)
Muntilan 56414 Jawa Tengah
Delangu 57471 Jawa Tengah
Delangu 57473 Jawa Tengah
Bulu Lor, Semarang Utara
Semarang 50179 Jawa Tengah
Bendan, Pekalongan Barat
Pekalongan 51119 Jawa Tengah
Ds Madegondo RT 021/02
Habitat Ular Kobra Jawa
Sesuai dengan namanya, habitat utama ular kobra Jawa berada di Pulau Jawa.
Habitat aslinya sebagian besar berada di hutan hujan tropis, persawahan, hingga pekarangan.
Hewan ini mudah beradaptasi sehingga kerap ditemukan di berbagai tipe habitat, termasuk di perkotaan.
Melansir Wildlife Preservation Canada, kobra Jawa bahkan paling sering ditemui di Kota Jakarta.
Hewan melata ini hidup di atas tanah (terrestrial), terutama di area persawahan dan pekarangan.
Menjadi hewan nokturnal, ular kobra Jawa aktif mencari mangsa di malam hari.
Target sasarannya adalah mamalia kecil, tikus, burung, kodok, ular, dan hewan amfibi lainnya menjadi makanan favorit bagi ular kobra Jawa.
Tak heran jika keberadaan hewan ini penting sebagai pengontrol populasi hewan pengerat.
Baca Juga: 3 Jenis Tanaman yang Bisa Dicangkok, Bisa Bikin Pohon Berbuah Lebih Cepat!