Belikan Bahasa Sunda Artinya

Mengenal Bahasa Sunda

Bahasa Sunda adalah bahasa yang digunakan berkomunikasi atau dituturkan oleh orang Sunda, baik yang tinggal di Jawa Barat maupun di luar provinsi tersebut. Dilansir situs Pusat Riset Masyarakat dan Budaya BRIN, bahasa Sunda merupakan salah satu dari total 726 bahasa daerah yang ada di Indonesia. Bahasa Sunda menempati posisi kedua sebagai bahasa daerah yang paling banyak digunakan di Indonesia, setelah bahasa Jawa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, PMB BRIN mencatat bahwa bahasa Sunda tidak lantas aman dari kepunahan. Angka penutur bahasa Sunda disebut-sebut semakin menurun, terutama di kalangan anak muda karena tidak sepopuler penggunaan bahasa asing.

Peneliti Balai Bahasa Jawa Barat (BBJB) Ade Mulyanah pun mengungkapkan bahwa hanya 40 persen barudak atau anak muda di Jawa Barat yang terbiasa menggunakan bahasa Sunda dalam percakapan sehari-hari pada 2013. Jumlahnya mungkin sudah lebih kecil saat ini.

Mengutip situs Peta Bahasa Kemdikbud, bahasa Sunda dituturkan menggunakan dua macam dialek. Yakni dialek [h] dan dialek non [h].

Dialek [h] adalah penuturan bahasa Sunda yang masih merealisasikan bunyi huruf h pada kosakata. Misalnya hujan, hijau, dan sebagainya. Sedangkan dialek non [h] menghilangkan bunyi huruf h tersebut, menjadi ujan (hujan), ejo (hijau), dan sebagainya. Bunyi huruf h di belakang kosakata juga kerap tidak dibunyikan pada dialek non [h], seperti jau (jauh) dan uta (muntah). Persentase perbedaan penutur dialek [h] dan non [h] diperkirakan mencapai 60 persen.

Sementara menurut Pram dalam buku Suku Bangsa Dunia dan Kebudayaannya, dialek bahasa Sunda dibagi menjadi beberapa jenis. Yakni dialek barat atau bahasa Banten, dialek utara, dialek selatan, dialek tengah timur, dialek timur laut, dan dialek tenggara. Banyak masyarakat Sunda di sekitar Ibu Kota Jakarta juga mencampurkan bahasanya dengan bahasa Betawi.

Percakapan Bahasa Sunda dan Artinya

Berikut sederet contoh percakapan bahasa Sunda dikutip dari berbagai sumber. Yakni situs SMK Taruna Bangsa Bekasi, buku Budak Singer Kelas III oleh Tim Koncara, journal.unair.ac.id, dan situs SMP Tut Wuri Handayani.

Contoh Percakapan 3

Percakapan ini dilakukan antara guru dan muridnya saat pelajaran basket.

Arif: "Pa, can sugan?" (Pak, belum selesai?)Pak Irfan: "Lima menit deui." (Lima menit lagi.)Arif: "Geuning lila pisan sih, Pa?" (Lama sekali, Pak?)Pak Irfan: "Maneh mah, ari sakeudeung protes, dibere lila protes." (Kamu ini, kalau sebentar protes, lama juga protes.)Arif: "Da asa teu anggeus-anggeus, Pa." (Rasanya kok tidak selesai-selesai, Pak.)

Contoh Percakapan 8

Percakapan ini dilakukan antara orang dewasa dalam kesempatan resmi.

Moderator: "Kumaha numutkeun pangemut Kang Ujang patali sareng rencana urang bade ngawangun tempat wisata tea?" (Bagaimana menurut Kang Ujang terkait rencana kita mau bikin tempat wisata di kampung kita?)Ujang: "Hatur nuhun tos maparin waktos. Pangemut sim kuring mah kalintang sae na kumargi tiasa ningkatkeun kagiatan pamuda di lembur urang." (Terima kasih atas waktunya. Menurut saya sangat bagus karena bisa meningkatkan pendapatan pemuda di kampung kita.)Moderator: "Dupi saur Kang Asep kumaha, satuju atanapi henteu?" (Kalau menurut Kang Asep bagaimana, apakah setuju atau tidak?)Asep: "Haturnuhun tos dipasihan waktos kanggo ngiring sasangem. Abdi oge panuju mung kedah diemutkeun deui waragadna moal cekap ku sakedik. Bade ti mana milarian biayana da upami ngandelkeun iuran warga mah tos jelas bakal lami ka ngawujud." (Terima kasih telah diberi kesempatan berbicara. Saya juga setuju tapi harus dipikirkan biayanya pasti besar. Dari mana biaya sebesar itu karena jika mengandalkan iuran warga saja jelas akan lama terwujud.)

Kumpulan Kosakata Bahasa Sunda dan Artinya

Berikut daftar kosakata bahasa Sunda, dikutip dari smktarunabangsa.sch.id.

Itulah kumpulan kosakata bahasa Sunda sehari-hari yang bisa kamu gunakan.

21. "Jalmi tiasa suksés, margi gaduh seuéur cara. Sedéngkeun jalmi anu gagal, margi anjeunna gaduh seuéur téuing alésan."

(Orang bisa sukses karena punya banyak cara. Sedangkan orang yang gagal karena dia punya banyak sekali alasan.)

22. "Teu aya istilah cinta buta, aya ge jalma eta sorangan nu ngabutakeun diri."

(Tidak ada istilah cinta buta, yang ada orang itu sendiri yang membutakan dirinya)

23. "Sateuacan masihan nasehat dina cariosan salira, pasihan maranehanana nasehat ku sikep salira."

(Sebelum memberi nasihat dengan ucapanmu, berilah mereka nasihat oleh sikapmu)

24. "Napsu nyaeta hiji perkawis anu mipiboga sipat samentara nu lewih langkung direseupan, tibatan perkawis-perkawis anu langgeng."

(Nafsu adalah suatu hal yang bersifat sementara yang lebih dulu disukai daripada hal-hal yang abadi)

25. "Urang miskin lain sabot teu ngagaduhan harta, nanging sabot urang atos kaleungitan mikacinta tina keluargi."

(Orang miskin bukanlah ketika tak mempunyai harta, tetapi ketika kita telah kehilangan cinta dari keluarga)

26. "Kudu bageur pikeun diri anjeun, kulawarga, sareng sadaya mahluk sasama anjeun."

(Bersikap baiklah untuk diri sendiri, keluarga, dan semua sesama makhluk hidup)

27. "Paradaban sareng elmu sami pentingna pikeun ngudag kahirupan dunya."

(Adab maupun ilmu sama pentingnya untuk mengejar kehidupan dunia)

28. "Gagalna mangrupikeun konci pikeun kasuksésan sareng unggal kasalahanna ngajarkeun urang pangaweruh."

(Kegagalan adalah kunci kesuksesan. Setiap kesalahan mengajarkan kita ilmu)

29. "Sakali salira nyarios henteu tiasa. Mangka, didinya oge salira kaleungitan kasempetan kanggo tiasa."

(Sekali kamu katakan tidak bisa. Maka di sana juga kamu kehilangan kesempatan untuk bisa)

30. "Lamun salira mikahayang hiji perkawis anu teu acan kantos salira mipiboga, mangka salira kedah ngalakukeun hiji perkawis, anu teu acan kantos salira pigawean."

(Jika Anda menginginkan sesuatu yang belum pernah Anda miliki, maka Anda harus melakukan sesuatu hal yang belum pernah Anda kerjakan)

Berikut ini beberapa kata-kata bijak bahasa Sunda dan artinya, yaitu:

1.    "Aya kahayang bari jeung teu dibarengan ku usaha mah sarua jeung ngabodor". (Punya keinginan tapi sambil tidak disertai dengan usaha sama saja dengan bercanda)

2.    "Hirup itu harus loba seuri, iar keliatannya teh bagja alias senang. Gitu, meskipun mah hate keur notog titajong boleksek". (Hidup itu harus banyak tertawa agar terlihat senang dan bahagia, meski hati sedang dalam keadaan gundah)

3.    "Ulah nepika ngajadikeun cinta matak poho kana sagalana, komo nepika poho ka nu maha kawasa, asa ku kabina-bina". (Jangan sampai menjadikan cinta membuat lupa pada semuanya, apalagi sampai lupa pada yang maha kuasa)

4.    "Saban masalah anu dongkap ayeuna, sanes kanggo ngalabuhkeun, nanging kanggo nguji sabaraha kuat salira tiasa nahana". (Setiap masalah yang datang sekarang, bukan untuk menjatuhkan, tetapi untuk menguji seberapa kuat kita bisa menahannya)

5.    "Hirupmah heuheuy jeung deudeuh, lamun teu heuheuy nya deudeuh." (Hidup ini antara bahagia dan sedih, kalau tidak bahagia ya sedih.)

6.    "Hirup ieu kedah dimimitian ku kalawan du’a sarta ditutup ku rasa sukur." (Hidup haruslah dimulai dengan doa serta diakhiri dengan rasa syukur.)

7.    "Ulah ngarasa nalangsa kusabab ngarasa sorangan. Tingali bulan, anjeunna ogé sorangan nanging anggéur katémbong masihan cahyana." (Jangan merasa sedih karena merasa sendiri. Lihat rembulan, dia juga sendiri namun tetap memberi cahayanya)

8.    "Jalmi tiasa suksés, margi gaduh seuéur cara. Sedéngkeun jalmi anu gagal, margi anjeunna gaduh seuéur téuing alésan." (Orang bisa sukses karena punya banyak cara. Sedangkan orang yang gagal karena dia punya banyak sekali alasan.)

9.    "Kudu silih asih, silih asah jeung silih asuh." (Harus saling mencintai, memberi nasihat, dan mengayomi.)

10. "Mun geus johnamah moal kamana ieuh." (Kalau sudah jodoh tidak bakal lari ke mana)

Berbagai kosakata bahasa Sunda yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari dapat dipelajari untuk memperluas pengetahuan linguistik dan melestarikan warisan budaya.

Bahasa Sunda adalah salah satu bahasa ibu yang paling banyak digunakan di Indonesia.

Seperti namanya, ini adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat suku Sunda, di bagian barat pulau Jawa.

Mau tahu sejarah hingga kosakata Bahasa Sunda? Yuk simak Moms!

Baca juga: Pengertian Cerkak Bahasa Jawa, Struktur, hingga Contohnya

Foto: Sejarah Bahasa Sunda (Orami Photo Stock)

Bahasa Sunda awalnya diciptakan dan digunakan oleh orang Sunda Dalam untuk berkomunikasi.

Kapan tepatnya bahasa ini tercipta tidak diketahui secara pasti.

Namun, ada bukti peninggalan prasasti yang menunjukkan bahwa bahasa ini mulai digunakan sejak abad ke-14.

Prasasti tersebut ditemukan di Kawali, Ciamis.

Diperkirakan dibuat pada masa pemerintahan Prabu Niskala Wastukancana (1397-1475).

Dari prasasti tersebut, dapat dipastikan bahwa Bahasa Sunda telah digunakan jauh sebelum masa itu.

Meski hanya bentuk lisan pada awalnya.

Kosakata Bahasa Sunda dipengaruhi oleh struktur Bahasa Sansekerta dari India, pada masa itu.

Lalu, setelah kekuasaan Islam di Cirebon dan Banten sejak akhir abad ke-16, ditemukan bukti masuknya kosakata Bahasa Arab ke Bahasa Sunda.

Dalam bentuk naskah, terdapat 4 kata yang berasal dari Bahasa Arab, yaitu duniya, niyat, selam (Islam), dan tinja (istinja).

Selain itu, kata-kata seperti masjid, salat, magrib, abdi, dan saum, juga telah diserap dan digunakan oleh orang Sunda.

Selain dari luar, Bahasa Sunda juga mendapat pengaruh dari Bahasa Jawa. Sebagai dampak pengaruh Mataram pada abad ke-17 dan ke-19.

Lalu, pada akhir abad ke-19 mulai masuk pengaruh Bahasa Belanda dalam kosakata maupun ejaan.

Awalnya Bahasa Sunda ditulis menggunakan aksara Sunda, tapi mulai ditulis dengan Latin, imbas dibukanya sekolah-sekolah bagi rakyat pribumi oleh pemerintah.

Baca Juga: Nasehat Bahasa Jawa tentang Kehidupan, Makna Mendalam!

Contoh Percakapan 4

Percakapan ini dilakukan antara orang tua dan anak perempuannya.

Yuni: "Bah, tos dahar teu acan?" (Pak, sudah makan, belum?)Bapak: "Encan." (Belum.)Yuni: "Bade dihuapkan ku teteh?" (Mau disuapi Kakak?)Bapak: "Teu kudu. Bapa hoyong bubur sop." (Tidak usah. Bapak ingin bubur sup.)Yuni: "Nya muhun ke, teteh milari kang bubur sop heula ka hareup nya, Bah." (Baiklah, nanti Kakak cari tukang bubur sup ke depan dulu ya, Pak.)

Contoh Percakapan 7

Ucup: "Kunaon kamari teu sakola, Jun?" (Kenapa kemarin kamu nggak masuk sekolah, Jun?)Jujun: "Kamari kuring teh nyeri beuteung euy." (Kemarin aku sakit perut.)Ucup: "Nyeri beuteung pedang kunaon? Tambarakan teung atuda Jujun mah." (Sakit perut kenapa? Sembarangan banget sih kamu, Jun.)Jujun: "Ah teu pira jajan baso tuluy nginum cai es kamari teh." (Kemarin cuma jajan bakso terus mimum es.)Ucup: "Meureun lada teuing basona nya? Jaba deuih ayeuna teh keur usum ngijih." (Sepertinya baksonya terlalu pedas, ya? Ditambah sekarang lagi musim hujan.)Jujun: "Enya puguh lada teuing basona." (Iya nih, sepertinya baksonya terlalu pedas.)

Bahasa Sunda merupakan bahasa yang digunakan masyarakat suku Sunda dan mayoritas digunakan di Jawa Barat. Jika kamu adalah orang Sunda atau tinggal di Jawa Barat, kemungkinan besar kamu terbiasa menggunakan bahasa Sunda dalam kehidupan sehari-hari.

Bagaimana jika kamu tinggal di Jawa Barat atau keturunan Sunda tapi tidak bisa berbahasa Sunda? Tenang, bahasa sangat mungkin dipelajari. Kamu bisa mulai dengan berlatih beberapa percakapan atau paguneman dalam bahasa Sunda yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh Percakapan 2

Percakapan ini dilakukan antara kakak laki-laki dengan adik laki-laki.

Eja: "Pang anterkeun aing ka pasar, Den! Motor aing di bengkel heh." (Tolong antar aku ke pasar, Den! Motorku ada di bengkel.)Deden: "Naha can dicokot keneh, A? Geuning lila." (Kenapa belum diambil, Kak? Lamanya.)Eja: "Aing loba kerjaan pisan. Can kacekel eta motor." (Aku sedang banyak sekali pekerjaan. Belum bisa mengurus motor.)Deden: "Nya atuh ke heula. Aing madang heula." (Iya sebentar, aku makan dulu.)

Contoh Percakapan 1

Percakapan ini dilakukan dengan teman.

Hera: "Yayu atos ngerjakeun PR Basa Sunda teu acan?" (Yayu sudah mengerjakan PR Bahasa Sunda, belum?)Yayu: "Atos. Ari Hera atos teu acan?" (Sudah. Hera sendiri sudah, belum?)Hera: "Teu acan abdi mah hilap." (Belum, aku lupa.)Yayu: "Kumaha weh, ke Ibu Guru bendu gera." (Gimana dong, nanti Ibu Guru marah, lagi.)Hera: "Muhun wios we diseukseukan oge dan rumaos teu acan ngerjakeun." (Ya sudah nggak apa-apa dimarahin juga, karena memang aku salah belum mengerjakan.)Yayu: "Enjing mah kerja kelompok sareng abdi gera ngambeh teu hilap deui." (Besok-besok kerja kelompok denganku supaya nggak lupa lagi.)Hera: "Muhun hayu." (Iya, ayo siap.)